Blogger Widgets

Selasa, 23 September 2014

Al-Hadid


Ketika sepotong besi jadi tombak
Besi tak penah tahu
Untuk apa dia dijadikan tombak

Ketika sepotong besi jadi pisau
Pisau tak pernah tahu
Untuk apa dia jadi pisau



Ketika sepotong besi jadi peniti
Peniti tak pernah tahu
Untuk apa dia jadi peniti

Kecuali suatu hari tombak
Dijadikan alat pembunuh
Dan bersarang di jantung kiri
Tombak mengeluh
Aku tak ingin jadi seperti ini

Demikian pisau
Ketika menemukan dirinya
Di leher sebagai penebas
Pisau mengaduh
Aku tak bercita-cita jadi begini

Ketika besi-besi yang menjadi senjata
Berubah fungsi
Diam-diam peniti mensyukuri
“aku jadi penyemat baju
Seorang sufi. Setiap hari aku dibawa
Rukuk sujud dan mensyukuri
Nikmat Tuhan yang diberi
Aku tidak ingin patah
Biar berkarat aku kini”


Jakarta, Desember 2000


Oleh : Fatin Hamama

0 komentar:

Posting Komentar